Sabtu, 10 Maret 2012

PUISI KU....

Kisah Cintanya...

Sempat begitu banyak air mata disini
Pernah hampir putus asa saat kau pergi
Akhirnya ku sadari
Akhirnya ku sadari
Percuma saja kau kutangisi
Tak ada artinya ku terus terluka
Karna takkan membuatmu kembali lagi

Biarkanlah suatu saat waktu saja yang tunjukkan
Engkau kan menyesal pernah meninggalkanku
Biarkanlah suatu saat waktu saja yang buktikan
Ada rasa bangga di hatimu sempat memiliki aku...

Sempat hampir putus asa saat kau pergi
Akhirnya ku sadari
Akhirnya ku sadari
Percuma saja kau kutangisi
Tak ada artinya ku terus terluka
Karna takkan membuatmu kembali lagi

Biarkanlah suatu saat waktu saja yang tunjukkan
Engkau kan menyesal pernah meninggalkanku
Biarkanlah suatu saat waktu saja yang buktikan
Ada rasa bangga di hatimu sempat memiliki aku...

CMV dalam kehamilan

CMV ada yang menyerang hewan, ada pula yang  menyerang manusia. HCMV (selanjutnya disebut CMV saja) merupakan human herpesvirus 5, anggota family dari 8 virus herpes manusia, subgrup beta herpesvirus. Cytomegalo berarti sel yang besar. Sel yang terinfeksi akan membesar lebih dari atau sama dengan 2x sel yang tidak terinfeksi. Cytomegalovirus merupakan parasit yang hidup di dalam sel atau intrasel yang sepenuhnya tergantung pada sel inang untuk perbanyakan diri (replikasi).
Infeksi CMV umumnya berjalan simtomatik pada penderita dengan kompetensi system imun tubuh yang baik, namun apabila individu berada dalam kondisi imun belum matang (misalnya janin, bayi baru lahir), tertekan (memakai obat immunosupressan), atau lemah (misalnya menderita kanker, human immunodeficiency virus, dan lain-lain), dapat menimbulkan gejala klinik yang nyata dan berat. Setelah infeksi primer atau infeksi pertama kali, CMV hidup menetap (dormant) dalam gel tubuh inang. Infeksi berjalan laten, namun reaktivasi, replikasi, reinfeksi sering terjadi. Penyebaran dalam tubuh atau endogen dapat terjadi melalui sirkulasi darah dan dari gel ke gel.
Infeksi CMV bersifat sistemik, menyerang berbagai gel organ tubuh dan dapat meningkatkan proses inflamasi, memacu respons autoimun, terlibat dalam patogenesis aterosklerosis, memacu timbulnya dan mempercepat progresivitas keganasan, menyebabkan infertilitas.
Infeksi CMV melibatkan banyak interaksi antara molekul -molekul yang dimiliki oleh CMV dengan molekul inang yang sudah ada ataupun yang terbentuk karena pacuan CMV. Respons imun tubuh sangat berperan untuk meniadakan virus, yang diperantarai gel seperti natural killer atau gel NK, sel limfosit T CD8+ atau T sitotoksik atau T sitolitik, gel T CD4+ yang mengaktifkan makrofag, dan yang diperantarai antibodi seperti IgG dan IgM. Eliminasi ditujukan terhadap protein struktural CMV yang bersifat imunogenik. Mekanisme penghindaran CMV terhadap respons imun tubuh juga terjadi. Infeksi CMV seringkali berjalan asimtomatik atau tanpa gejala, oleh karena itu deteksi secara laboratorik sangat diperlukan. Bahan pemeriksaan atau spesimen yang digunakan ialah serum darah, urin, cairan tubuh lain. Pemeriksaan laboratorium yang sering dilakukan ialah menetapkan kadar imunoglobulin (Ig) atau antibodi terhadap antigen virus CMV, yaitu IgM, IgG, IgG avidity. Imunoglobulin yang terdeteksi secara laboratorik ini, bukan merupakan antibodi yang mampu meneutralkan antigen protein CMV struktural, sehingga hanya dapat dipakai untuk menunjang diagnosis atau menggambarkan respons tubuh terhadap infeksi CMV. IgM untuk mendeteksi infeksi primer akut yang terbentuk dalam 3-5 hari pasca infeksi, juga untuk mendeteksi infeksi fetus atau kongenital.
Penyebaran
Tidak ada vektor yang menjadi perantara. Penularan transmisi atau penularan. Transmisi dari satu individu ke individu lain dapat terjadi melalui berbagai cara. Transmisi intrauterus terjadi karena virus yang beredar dalam sirkulasi (viremia) ibu menular ke janin. Kejadian transmisi seperti ini dijumpai pada kurang lebih 0,5 – 1% dari kasus yang mengalami reinfeksi atau rekuren.6 Viremia pada ibu hamil dapat menyebar melalui aliran darah (per hematogen), menembus plasenta, menuju ke fetus baik pada infeksi primer eksogen maupun pada reaktivasi, infeksi rekuren endogen,2,10 yang mungkin akan menimbulkan risiko tinggi untuk kerusakan jaringan prenatal yang serius. Risiko pada infeksi primer lebih tinggi daripada reaktivasi atau ibu terinfeksi sebelum konsepsi. Infeksi  transplasenta juga dapat terjadi, karena sel terinfeksi membawa virus dengan muatan tinggi. Transmisi tersebut dapat terjadi setiap saat sepanjang kehamilan, namun infeksi yang terjadi sampai 16 minggu pertama, akan menimbulkan penyakit yang lebih berat.
Transmisi perinatal terjadi karena sekresi melalui saluran genital atau air susu ibu. Kira-kira 2% – 28% wanita hamil dengan CMV seropositif, melepaskan CMV ke sekret serviks uteri dan vagina saat melahirkan, sehingga menyebabkan kurang lebih 50% kejadian infeksi perinatal. Transmisi melalui air susu ibu dapat terjadi, karena 9% – 88% wanita seropositif yang mengalami reaktivasi biasanya melepaskan CMV ke ASI. Kurang lebih 50% – 60% bayi yang menyusu terinfeksi asimtomatik, bila selama kehidupan fetus telah cukup memperoleh imunitas IgG spesifik dari ibu melalui plasenta.8 Kondisi yang jelek mungkin dijumpai pada neonatus yang lahir prematur atau dengan berat badan lahir rendah.
Transmisi postnatal dapat terjadi melalui saliva, mainan anak-anak misalnya karena terkontaminasi dari vomitus. Transmisi juga dapat terjadi melalui kontak langsung atau tidak langsung, kontak seksual, transfusi darah, transplantasi organ.
Penyebaran endogen di dalam diri individu dapat terjadi dari sel ke sel melalui desmosom yaitu celah di antara 2 membran atau dinding sel yang berdekatan. Di samping itu, apabila terdapat pelepasan virus dari sel terinfeksi, maka virus akan beredar dalam sirkulasi (viremia), dan terjadi penyebaran per hematogen ke sel lain yang berjauhan, atau dari satu organ ke organ lainnya.
Pada infeksi primer, IgG mun.cul kira-kira 2 minggu kemudian. Pada reaktivasi, reinfeksi, IgG muncul lebih cepat disertai kadar yang lebih tinggi dan kekuatan mengikat yang lebih baik (avidity), sehingga serokonversi dan IgG aviditydipakai untuk membedakan infeksi baru atau lama. Metoda pemeriksaan laboratorium yang digunakan ialah ELISA (enzyme linked immunosorbent assay) atau ELFA (enzyme linked immunofuorescent assay).
CMV adalah virus DNA dan merupakan kelompok dari famili virus Herpes sehingga memiliki kemampuan latensi. Virus ditularkan melalui berbagai cara a.l tranfusi darah, transplantasi organ , kontak seksual, air susu , air seni dan air liur ; transplansental atau kontak langsung saat janin melewati jalan lahir pada persalinan pervaginam.
Diagnosis
Virus dapat di isolasi dari biakan urine atau biakan berbagai cairan atau jaringan tubuh lain. Tes serologis mungkin terjadi peningkatan IgM yang mencapai kadar puncak 3 – 6 bulan pasca infeksi dan bertahan sampai 1– 2 tahun kemudian. IgG meningkat secara cepat dan bertahan seumur hidup
Wanita dengan seropositif CMV sebelum kehamilan. Dilaporkan bahwa hanya 1,2 % sero-positif akan menyebabkan transmisi ke janin sedangkan yang sero-negatif sebelum kehamilan transmisi terjadi lebih besar (12,9%). Hal ini mengakibatkan dugaan bahwa peningkatan imunitas ibu sebelum hamil, dapat melindungi janin dari kelainan kongenital CMV sebesar 90%. Artinya imunitas spesifik ibu yang telah mengalami infeksi CMV lebih tinggi daripada ibu  yang  baru terinfeksi selama hamil.
Dari hasil survey didapat bahwa, 50-70% wanita hamil dengan sero-positif sebelum hamil, transmisi infeksi terhadap janin (infeksi vertikal) hanya 1%, virulensinya lebih rendah dibanding  wanita sero-negatif.
Adanya antibodi IgG CMV menyatakan bahwa pernah terjadi infeksi CMV, Kadar IgG akan tampak dalam darah 7-14 hari setelah terjadinya infeksi. Gambaran serologi ini akan menetap. IgG CMV mungkin meningkat kadarnya pada keadaan imunitas menurun seperti pada kasus transplantasi organ, AIDS.
IgM akan tampak pada hari ke 3-4 setelah gejala timbul, IgM akan tetap berada dalam sirkulasi ibu sampai beberapa bulan. Infeksi kongenital dapat di diagnosis dengan menemukan IgM janin di dalam darah tali pusat (kordosentesis) atau cairan tuban (amniosentesis).
Masalah dari interpretasi tes serologi adalah :
  1. Kenaikan IgM yang membutuhkan waktu lama menyulitkan penentuan saat infeksi yang tepat
  2. Angka negatif palsu yang mencapai 20%
  3. Adanya IgG tidak menyingkirkan kemungkinan adanya infeksi yang persisten
Dampak terhadap Kehamilan
CMV adalah infeksi virus kongenital yang utama di US dan mengenai 0.5 – 2.5 % bayi lahir hidup. Infeksi plasenta dapat berlangsung dengan atau tanpa infeksi terhadap janin dan infeksi pada neonatus dapat terjadi pada ibu yang asimptomatik.
Resiko transmisi dari ibu ke janin konstan sepanjang masa kehamilan dengan angka sebesar 40 – 50%.
10 – 20% neonatus yang terinfeksi memperlihatkan gejala-gejala :
1. Hidrop non imune
2. PJT simetrik
3. Korioretinitis
4. Mikrosepali
5. Kalsifikasi serebral
6. Hepatosplenomegali
7. hidrosepalus
80 – 90% tidak menunjukkan gejala namun kelak dikemudian hari dapat menunjukkan gejala :
1. Retardasi mental
2. Gangguan visual
3. Gangguan perkembangan psikomotor
Seberapa besar kerusakan janin tidak tergantung saat kapan infeksi menyerang janin.
CMV rekuren berkaitan dengan penurunan resiko janin dengan angka penularan ibu ke janin sebesar 0.15% – 1%
Tidak ada terapi yang efektif untuk cytomegalovirus dalam kehamilan.
Pencegahan meliputi penjagaan kebersihan pribadi, mencegah tranfusi darah
Usaha untuk membantu diagnosa infeksi CMV pada janin adalah dengan melakukan :
  1. Ultrasonografi untuk identifikasi PJT simetri, hidrop, asites atau kelainan sistem saraf pusat
  2. Pemeriksaan biakan cytomegalovirus dalam cairan amnion
Belum ada obat yang dapat menyembuhkan infeksi CMV.
Penyakit infeksi virus CMV, seperti juga penyakit virus lainnya adalah penyakit ”self limited disease”. Pengobatan ditujukan kepada perbaikan nutrisi, respirasi dan hemostasis. Pengobatan anti virus masih belum jelas hasilnya. Dicoba cara pemberian zat  immunoglobulin in utero. Bagi ibu yang mengalami gangguan imunitas dikembangkan obat; ganciclovir, cidofovir, formivirsen, foscarnet (virustatic).
Pemberian vaksin merupakan harapan dimasa datang.
Pemberian Ganciclovir pada dewasa: dosis induksi 5 mg/kg dua kali sehari, intra vena selama 2 minggu, dipertahankan dengan dosis 5 mg/kg/hari. Pemberian oral untuk mempertahankan dosis dalam sirkulasi darah adalah 1 gram 3 kali sehari, perlu diperhatikan efek samping yaitu gangguaan fungsi ginjal.
Pemberian Ganciclovir 12mg/kg/hr pada bayi dapat mengurangi progresivitas ketulian dalam 2 tahun pertama kehidupannya.
Pencegahan :
Belum didapatkan obat yang baik untuk mencegah terjadinya infeksi CMV pada ibu dan janin yang dikandungnya.
Dapat diusahakan :
  1. Memberikan penerangan cara hidup yang higienis, menjauhi kontak dengan cairan yang dikeluarkan oleh penderita CMV : urine, saliva, semen dlsb.
  2. Bagi ibu, terutama yang melahirkan bayi prematur untuk berhati-hati dalam memberikan ASI. Bayi prematur imunitasnya masih rendah. ASI yang mengandung virus CMV, didinginkan sampai –20oC selama beberapa hari dapat menghilangkan virus. Cara lain pasteurisasi cepat.
  3. Hati-hati pada transfusi, darah harus dari donor sero-negatif.
  4. Vaksinasi mempunyai harapan dimasa datang
Seorang calon ibu, hendaknya menunda untuk hamil apabila secara laboratorik dinyatakan terinfeksi CMV primer akut. Bayi baru lahir dari ibu yang menderita infeksi CMV, perlu dideteksi IgM anti-CMV untuk mengetahui infeksi kongenital. Higiene dan sanitasi lingkungan perlu diperhatikan untuk mencegah penularan atau penyebaran. Infeksi CMV tidak menimbulkan keluhan apabila individu berada dalam kondisi kompetensi imun yang baik, oleh karena itu pola hidup sehat dengan makan minum yang sehat dan bergizi, sangat diperlukan agar sistem imun dapat bekerja dengan baik untuk meniadakan atau membasmi CMV. Istirahat yang cukup juga sangat diperlukan, karena istirahat termasuk ”pengobatan terbaik” untuk infeksi virus pada umumnya.

OBAT HERBAL JERAWAT

Obat jerawat alami - Banyak dokter melihat jerawat sebagai penyakit eksternal sehingga obat jerawat alami berupa perawatan jerawat pun banyak ditujukan untuk mengontrol gejala-gejala eksternal yang dapat menimbulkan jerawat.

Sebenarnya, selain faktor eksternal, ada faktor lainnya yang paling berpengaruh terhadap jerawat. Faktor ini yaitu faktor internal, sebuah faktor yang disebabkan dari dalam tubuh, oleh karena itu perawatan topikal obat jerawat alami apapun tidak akan pernah bisa untuk menyembuhkan jerawat.


obat jerawat alami
Satu-satunya cara untuk menyembuhkan jerawat secara alami yaitu anda harus mengetahui penyebabnya. Ini merupakan obat alami juga, Artinya, sebelum Anda menemukan obat jerawat alami Anda perlu tahu penyebabnya.

Jadi apa yang menyebabkan pembentukan jerawat? Ini adalah kombinasi dari tiga faktor internal utama yang menciptakan lingkungan di mana jerawat dapat terjadi:

1. Penyimpangan Hormon
2. Penumpukan Racun
3. Kecenderungan genetik


Syarat agar Anda memiliki jerawat, harus memiliki kombinasi penyimpangan hormon dan penumpukan racun dalam sistem di dalam tubuh Anda. Namun, dua faktor ini tidak cukup untuk menyebabkan jerawat. Anda juga harus rentan terhadap kecenderungan genetik tertentu.

Ketahui Penyebab Jerawat, Maka Inilah Sebenarnya Obat Jerawat Alami


Penyimpangan Hormon

Penyimpangan hormon adalah salah satu faktor utama dalam terjadinya jerawat. Hormon merangsang kelenjar minyak untuk memproduksi sebum untuk melembabkan kulit Anda secara alami. Produksi hormon yang berlebihan bisa menyebabkan lebih-stimulasi kelenjar minyak yang dihasilkan pada kulit berminyak.

Situasi ini lebih mungkin terjadi pada masa pubertas karena ketika tubuh memproduksi hormon yang berlebih bertanggung jawab untuk merangsang produksi minyak yang lebih. Juga, saat Anda berada di bulan-bulan awal kehamilan, tingkat progesteron yang meningkat akan mengakibatkan peningkatan produksi minyak yang dapat menyebabkan jerawat. Hal ini juga umum untuk jerawat menghilang setelah tiga bulan pertama kehamilan.

Penyimpangan hormon adalah pemain kunci dalam pembentukan jerawat, namun hal ini faktor saja, tidak akan menyebabkan jerawat.


Penumpukan Racun

Penumpukan racun mirip dengan penyimpangan hormon dalam arti bahwa ia sendiri tidak dapat membuat jerawat. Kombinasi dari kedua penyimpangan hormon dan penumpukan toksik dapat menyebabkan pembentukan jerawat hanya jika kecenderungan genetik tertentu yang terlibat (lebih pada nanti).

Penumpukan toksik dalam darah, usus dan hati dapat terjadi jika organ-organ utama eliminasi (usus, hati dan ginjal) tidak mampu menangani jumlah ekstrim limbah beracun, baik karena mereka diblokir atau kelebihan beban dengan racun sendiri. Oleh karena itu, mereka tidak mampu untuk benar menyaring dan menghilangkan racun melalui bagian utama konvensional eliminasi? Usus dan ginjal?. Ketika ini terjadi, racun yang dilepaskan melalui paru-paru dan kulit.

Kecenderungan genetik

Faktor terakhir dan paling penting dalam persamaan jerawat adalah kecenderungan genetik. Sayangnya faktor ini tidak terkendali. Kehadiran atau non-keberadaan faktor ini akan menentukan apakah individu akan atau tidak akan dipengaruhi oleh jerawat. Namun, mereka hanya akan dipengaruhi oleh jerawat jika mereka memiliki dua faktor lainnya - hormon penyimpangan dan penumpukan racun.

Jadi bagaimana dengan kecenderungan genetik?

Kecenderungan genetik dapat digambarkan sebagai potongan terakhir dari teka-teki yang menentukan apakah atau tidak orang akan terpengaruh oleh jerawat. Mereka hanya memiliki kecenderungan individual tubuh yang bereaksi dengan cara tertentu yang tidak umum untuk semua orang. Perbedaan genetik antara penderita jerawat dan non-penderita adalah bahwa penderita jerawat tampaknya memiliki kelenjar minyak yang sensitif yang terpengaruh bahkan oleh peningkatan kadar androgen sedikit.

Meskipun kecenderungan genetik yang sayangnya tidak terkendali, kabar baiknya adalah dua faktor lainnya benar-benar dikontrol. Jika Anda dapat menjaga Anda dalam keseimbangan hormon dan tubuh Anda bebas dari racun, Anda akan menjadi bebas jerawat. Hanya kombinasi dari tiga faktor: hormon penyimpangan, penumpukan racun dan kecenderungan genetik yang menyebabkan jerawat.

Jadi bagaimana cara terbaik untuk menjaga faktor-faktor penyebab jerawat tersebut agar tetap terkendali? Inilah mungkin obat jerawat alami, lakukan memperkuat tubuh Anda dengan asupan energi, memurnikan sistem anda dari racun, menyeimbangkan hormon dan memperkuat organ-organ eliminasi. Mengontrol faktor-faktor ini pada dasarnya adalah kunci untuk menyembuhkan jerawat alami. Jika Anda melakukan ini, Anda tidak akan rentan terhadap jerawat tidak peduli seberapa genetik Anda.

Ini mungkin terdengar sulit tapi membersihkan tubuh Anda dari penyimpangan hormon dan penumpukan racun dapat dengan mudah dilakukan menyusul rencana kesehatan yang tepat tanpa  resep obat atau krim topikal untuk jerawat.

So, sekarang anda tahu bahwa Anda sendiri pun memiliki kemampuan untuk mengobati jerawat secara alami, sehingga dapat dikatakan bahwa inilah obat jerawat alami yang paling alami dan hebat.

BIDAN

Bidan adalah sebutan bagi orang yang belajar di sekolah khusus untuk menolong perempuan saat melahirkan.
'Definisi bidan' menurut International Confederation Of Midwives (ICM) yang dianut dan diadopsi oleh seluruh organisasi bidan di seluruh dunia, dan diakui oleh WHO dan Federation of International Gynecologist Obstetrition (FIGO). Definisi tersebut secara berkala di review dalam pertemuan Internasional / Kongres ICM. Definisi terakhir disusun melalui konggres ICM ke 27, pada bulan Juli tahun 2005 di Brisbane Australia ditetapkan sebagai berikut: Bidan adalah seseorang yang telah mengikuti program pendidikan bidan yang diakui di negaranya, telah lulus dari pendidikan tersebut, serta memenuhi kualifikasi untuk didaftar (register) dan atau memiliki izin yang sah (lisensi) untuk melakukan praktik bidan.
Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menetapkan bahwa bidan Indonesia adalah: seorang perempuan yang lulus dari pendidikan Bidan yang diakui pemerintah dan organisasi profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan.
Bidan diakui sebagai tenaga professional yang bertanggung-jawab dan akuntabel, yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan dan nasehat selama masa hamil, masa persalinan dan masa nifas, memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir, dan bayi. Asuhan ini mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak, dan akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai, serta melaksanakan tindakan kegawat-daruratan.
Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat. Kegiatan ini harus mencakup pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang tua serta dapat meluas pada kesehatan perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi dan asuhan anak.
Bidan dapat praktik diberbagai tatanan pelayanan, termasuk di rumah, masyarakat, Rumah Sakit, klinik atau unit kesehatan lainnya.

3 Tips Sederhana Menjaga Kesehatan Tubuh

udah lama tidak posting mengenai tips kesehatan. Berikut tips untuk meningkatkan kesehatan tubuh (kali ini bukan masalah berat badan lagi loh):
  1. Ubah gaya makan.
    Adakalanya berdiet merupakan sebuah keputusan yang salah. Karena tidak sedikit yang ketika berhasil menjalankan diet lalu kembali gemuk karena “balas dendam” terhadap makanan :) Alternatif lain yang dapat dilakukan adalah mengubah gaya makan. Kebiasaan yang perlu dijalankan lainnya adalah mengganti kebiasaan menyemil dengan buah-buahan yang segar. So, pastikan selalu tersedia buah segar yang siap disantap ketika keinginan menyemil muncul. Jika buah-buahan cukup merepotkan bisa digantikan dengan selalu tersedianya air putih segar.
  2. Ubah gaya hidup.
    Selain mengubah gaya makan, kita pun perlu mengubah gaya hidup agar lebih sehat. Tips sederhana yang paling mudah adalah membiasakan menarik nafas dalam-dalam. Aktivitas ini dapat dilakukan dipagi hari maupun disetiap ada kesempatan. Dan Cari kegiatan fisik yang menyenangkan seperti bermain bulu tangkis atau olah raga lainnya. Namun yang terpenting adalah jadikan kegiatan ini sebagai rutinitas. Tips yang paling sederhana adalah tidur dan bangun tepat waktu. Tidur dibiasakan sekitar jam 10 malam dan bangun jam 4 pagi, namun disesuaikan dengan kebutuhan. Yang penting adalah waktu tidur menjadi rutin. Langkah selanjutnya adalah memastikan agar mendapat tidur yang pulas :)
  3. Jangan menyerah!
    Tips terakhir adalah bila sudah merencanakan langkah-langkah untuk mendapatkan hidup sehat (dari sumber manapun), jangan menyerah! Mengubah gaya makan dan hidup merupakan proses yang tidak mudah dan juga tidak sebentar. Carilah tips kesehatan yang sesuai dengan dirimu agar bisa dijalankan dengan senang hati. Pastikan kamu menjalaninya dengan suasana menyenangkan.

Jumat, 09 Maret 2012

SEJARAH KEBIDANAN

SEJARAH KEBIDANAN
1. Arti Kebidanan
Zaman Dahulu : Hukum keajaiban alam yang tersebar ( manusia harus berkembangbiak )
Lebih Maju : Hukum alam bagi kedua mahluk yang berlainan jenis sebagai akibat hawa nafsu
Lebih Maju Lagi : Ilmu yang mempelajari kelahiran manusia mulai hamil, lahir dan nifas dipelihara
2. Asal Kata Kebidanan
Berasal dari bahasa asing ( latin ) : OBSTO OBSTERTRIC artinya mendampingi
3. Perkembangan Kebidanan
3.1 PELOPOR YANG BEKERJA SAMA DALAM PERKEMBANGAN KEBIDANAN
A. HIPOKRATES DARI YUNANI THN 460 - 370 SM
Disebut Bapak Pengobatan
  • Menaruh perhatian terhadap kebidanan / keperawatan dan pengobatan
• Wanita yang bersalin dan nifas mendapatkan pertolongan dan pelayanan selayaknya.

B. SORANUS THN 98-138 SM BERASAL DARI EFESUS/TURKI
Disebut Bapak Kebidanan
• Berpendapat bahwa seorang ibu yang telah melahirkan tidak takut akan hantu atau setan dan menjauhkan ketahyulan
• Kemudian diteruskan oleh MOSCION bekas muridnya : meneruskan usahakan dan menulis buku pelajaran bagi bidan-bidan yang berjudul : KATEKISMUS bagi bidan-bidan Roma Pengetahuan bidan semakin maju

3.2 PERKEMBANGAN DI PRANCIS
A. AMBROISE PARE ( 1501-1590 )
Menemukan persi pedali ( sekarang versi ekstraksi ) yaitu memutar anak letak sungsang menjadi letak normal

B. PRANCOIS MAURICEAU
Penarikan kepala pada letak sungsang dengan memasukkan 2 jari kedalam mulut bayi agar kepala fleksi ( prasat mauriseau )

3.3 PERKEMBANGAN DI INGGRIS
A. WILLIAM SMILLIE ( 1697-1763 )
Adalah seorang dokter yang memperdalam ilmunya di Prancis kemudian kembali kesehatan Inggris dan mengembangkan ilmu kebidanan di Inggris ( merobah praktek, menulis buku, mengenai pemasangan cunam, dan ukuran panggul sempit dan normal )
B. WILLIAM HUNTER ( 1716-1788 )
Murid William Smillie melanjutkan usaha William Smillie.



3.4 PERKEMBANGAN DI AMERIKA SERIKAT
Dahulu persalinan di tolong dukun yang tidak berpendidikan apabila wanita sukar melahirkan ia diusir serta ditakuti agar rasa sakit bertambah karena kesedihan.
Yang pertama sekali melakukan praktek kebidanan yaitu : SAMUEL PULLER DAN ISTRINYA ( 1634 ) banyak menolong persalinan dan menghilangkan kepercayaan lama. Orang Amerika mendengar tentang pekerjaan William Smillie dan Hunter dan pergi ke Inggris untuk memperdalam ilmunya.
A. Dr. Jomes Hold (1728-1810)

B. Dr. Willian Shipped ( 1738-1808)
  • Mendirikan kursus kebidanan di RS bersalin
• Menganjurkan partus buatan pada bayi prematur pada ibu yang panggulnya sempit.

C. Dr. Samuel Bard ( 1742-1821), Membuat buku kebidanan
  • Cara pengukuran konjugata diagonalis
  • Kelainan - kelainan panggul
  • Melarang pemeriksaan dalam jika ada indikasi
  • DLL

D. Dr. Walter Channing
  • Yang pertama kali memperhatikan keadaan nifas

E. DLL

Setelah mengalami kemajuan negara lain menyususl.

4. Perkembangan Kebidanan Di Indonesia
ØPelayanan Kebidanan
Zaman Dahulu
Dilakukan oleh dukun pria atau wanita yang dilakukan di rumah penderita atau dukun dengan cara :
  • Membaca Mantra
  • Mengusir setan - setan dengan menyajikan kurban
  • Melakukan masase pada penderita
• DLL





A. KEHAMILAN
• Melakukan pantangan : pantangan makan tertentu, terhadap pakaian, jangan pergi malam-malam, dll
  • Kenduri : dilakukan 3 bulan kehamilan dan pada usia 7 bulan

B. PERSALINAN
Dilakukan dengan duduk di atas tikar dan dukun mengurut-urut perut ibu dan menekannya dan membaca mantra, tali pusat dipotong dengan bambu dan dieri kunyit.
C. NIFAS
Setelah persalinan ibu dimandikan oleh dukun selanjutnya ibu harus bisa merawat diri sendiri dan diberi jamu
  • Sejak dahulu sampai dengan sekarang yang memegang peranan adalah dukun bayi
• Praktek kebidanan modern di Indonesia oleh dokter-dokter Belanda thn 1850 di buka kursus bidan yang pertama sampai dengan 1873
  • 1879 dimulai pendidikan bidan
• 1950 setelah kemerdekaan jumlah para medis kurang lebih 4000 orang, dokter umum 475 orang dan obgyn 6 orang
  • 1979 jumlah obgyn 286 orang, bidan 16.888 orang di seluruh Indonesia
• Pertolongan persalinan untuk masyarakat desa lebih banyak oleh dukun tradisional kurang lebih 90 %, bidan 6 %, dokter 1 %

Tahun 1950 didirikan balai - balai kesejahteraan ibu dipimpin oleh bidan yang kegiatannya :
1. Pemeriksaan ANC
2. Pemeriksaan PNC
3. Pemeriksaan dan pengawasan bayi dan anak balita
4. KB
5. Penyuluhan kesehatan di BKIA diadakan pelatihan dukun bayi


AKAR SEJARAH PENDIDIKAN BIDAN

• Sekolah bidan Pertama : tahun 1856 oleh Dr. Van Der Bosch, seorang dokter militer Belanda yang membuka pendidikan bidan wanita pribumi di Batavia atau Jakarta berlangsung 2 tahun
  • Thn 1902 dibuka pendidikan bidan oleh wanita Pribumi
• Thn 1904 dibuka pendidikan bidan untuk keturunan Belanda Indo di RS swasta di Makasar, bidan tersebut harus mau ditempatkan dimana saja, pemerintah memberi tunjangan kurang lebih 15-25 golden/bulan menjadi 40 golden/bulan (1922)
  • Thn 1912/1913 di buka pendidikan tenaga keperawatan di CBZ ( RSUP Semarang )
§Lulusan perawat wanita dapat meneruskan pendidikan bidan selama 2 tahun
§Lulusan perawat pria dapat meneruskan pendidikan kesehatan masyarakat selama 2 tahun
• Thn 1915 Perkumpulan Budi Kemulyaan mendirikan pendidikan bidann dengan tujuan
§Memperbaiki nasib ibu hamil, bersalin dan bayi sampai kepelosok pedesaan
§Menyelenggarakn pendidikan akan tenaga-tenaga dilapangan kebidanan
§Mempertinggi derajat ilmu kebidanan dan segala sesuatu yang bersangkutan dengan itu
• Thn 1920 dikeluarkan suatu peraturan untuk membedakan bidan dari 2 dasar pendidikan
§Bidan kelas 1 : bidan dari dasar pendidikan Mulo habis 3 thn
§Bidan kelas II: Bidan dari lulusan perawat ( menyangkut ketentuan gaji dan tunjangan )
• Thn 1930 Pemerintah Belanda membuka pendidikan bidan dengan dasar pendidikan MULO
• Thn 1954 dibuka pendidikan guru bidan di Bandung, awalnya pendidikan hanya 1 tahun - 2 tahun - 3 tahun dan kemudian dilebur menjadi sekolah guru perawat ( SPG)
• Penutupan SPG oleh Depkes 1976 meresahkn IBI dan mencari jalan keluar agar Depkes meninjau kembali keputusan tersebut

• Pada thn 1985 pendidikan bidan dibuka di sepuluh propinsi dengan dasar pendidikan atau lulusan dari SPK / SPR dan telah bekerja selama 3 tahun
• Thn 1990 dibuka pendidikan bidan yang memperbolehkan SPK mengikuti pendidikan bidan selama 1 tahun dan penempatan di Desa-desa.
§ Memberikan pelayanan kebidanan di desa untuk kesehatan ibu dan anak dalam rangka meningkatkan kesejahteraan keluarga dan menurunkan kematian ibu dan anak.
• Thn 1993 yaitu latar belakang pendidikan SMP + pendidikan bidan selama 3 tahun (program bidan C)
• Thn 1993 program bidan B yaitu lulusan dari Akper lama pendidikan selama 1 tahun (dibuka untuk memepersiapkan tenaga pengajar kebidanan)
• Keputusan Mentri Pendidikan dan kebudayaan RI No. 009/U/1996 tentang kurikulum baru yang berlaku secara Nasional Program D-III Kebidanan
• Selanjutnya IBI mengharapkan pendidikan Bidan lebih lanjut atau lebih signifikan bila pada jenjang strata I atau S-1 merupakan jerih payah bidan untuk mengangkat derajat pendidikan bidan
• Tahun 2000 Keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan tentang D-IV Kebidanan di FK UGM,FK UNPAD Tahun 2002 di FK USU.
• Tahun 2005 Keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan tentang S2 Kebidanan di FK UNPAD.
 
Copyright 2010 KEBIDANAN. Powered by Blogger
Blogger Templates created by DeluxeTemplates.net
Wordpress by Wpthemescreator
Blogger Showcase